5 Artikel tentang Compiler

1. Definisi Compiler

Biasanya dipakai untuk menggenerate program yang akan dibuat. Misalnya sebuah source code di vsual basic akan dijadikan sebuah software aplikasi atau program….maka source code tersebut harus di-compile sedemikian rupa agar jadi sebuah aplikasi ato software dengan sebuah compiler…

CIRI – CIRI PROGRAM COMPILER
Ciri-cirinya :
1) Dapat memodifikasi Caption program sehingga menjadi nama lain. Misalnya sebuah program dicopy biasa dari komputer satu ke komputer lain maka captionnya akan sama…catatan bukan nama apliaksi or .exe nya yang diubah…tapi judul program yang ada di atas apliaksi tersebut.
2) Dapat mengganti gambar dari aplikasi tersebut. Misalnya gambar A.jpg diletakkan dalam sebuah program. Kalau dicopy secara biasa, otomatis gambar A.jpg akan ter-copy juga ke program tersebut. Tetapi bila dicompile…maka gambar dapat berubah.
FUNGSI PROGRAM COMPILER
Fungsi dari program compiler ini adalah :
1) Mengubah caption, sehingga jika suatu program dikunci oleh virus seperti regedit, msconfig, ms Dos shell dan lain – lain dapat tetap dijalankan, karena fungsi dari compiler tersebut merubah caption program. Biasanya virus mendeteksi dari caption program tersebut untuk menendang atau mematikan program dalamkode pertahanan virus. 2) Buat seneng- seneng and nambah program ajah….hahahahahhahaha

CARA KERJA COMPILER SEDERHANA
cara kerjanya sangat mudah, seperti yang disebutkan bahwa compiler disini adalah sangat sederhana sekalai. Sehingga masih menggunakan fasilitas dari VB berupa modul COPYFILE. Jadi bukan dicompiler secara murni, jadi Algoritma nya :
1) Program Dijalankan
2) Program akan mengecek apakah file yang diperlukan untuk compiler ada…disini saya memakai aplikasi rdfce.ext
3) Setelah menemukan file rdfce.ext maka program akan menjalankan modul COPYFILE untuk menyalin isi dari text dan gambar
4) Kemudian program akan mencompile aplikasi dan mengeluarkan file output sesuai dengan
nama file…kalau disini defaultnya test.exe

2. Compiler Construction

Teknik kompilasi telah lama diberikan di lingkungan pendidikan tinggi bidang komputer di Indonesia. Pembahasan dalam mata kuliah ini biasanya berkisar pada teori automata, teori kompilasi, teori grammar. Praktek teknik kompilasi pun telah diberikan di lingkungan laboratorium, walau biasanya masih terbatas pada demonstrasi hal teori, ataupun sekedar pengenalan kompiler yang ada atau banyak digunakan. Beberapa universitas telah mulai memperkenalkan penggunaan perangkat pembangun kompiler.

Telah banyak mahasiswa menggunakan dan memanfaatkan compiler/interpreter, tapi saat ini masih belum banyak muncul nama programmer Indonesia yang terlibat dalam proyek pembuatan compiler/interpreter. Mungkin hanya KILANG nya Prof. Dali S Naga (BASIC Indonesia), yang sempat terdengar, sayang sekarang sudah tidak ada jejaknya. Mungkin merilis KILANG dalam bentuk GPL seperti BWBASIC, adalah suatu langkah menarik untuk terus mengembangkan KILANG ini lebih lanjut.

Memang ada sekelompok programmer Indonesia yang sempat akan merilis bahasa pemrograman “BATAK” tetapi hingga saat ini belum terdengar kembali. Bahasa pemrograman, JAVA, BALI, MADURA, hanyalah namanya saja yang berbau Indoensia, tapi sedikit atau malah tidak ada keterlibatan pengembang dari Indonesia.

Tentu saja akan timbul pertanyaan “apa yang salah dalam pengajaran kompilasi ???” (INGAT SAYA TIDAK INGIN MENDISKREDITKAN SIAPAPUN DALAM PERNYATAAN INI). Hanya mencoba mencari langkah perbaikan yang mungkin bisa diterapkan.

Walaupun sedikit sekali atau nyaris tidak ada “lowongan pekerjaan” yang membutuhkan kemampuan mengembangkan compiler ini (silahkan baca di koran ataupun majalah), bukan berarti pengetahuan itu sama sekali tak dibutuhkan dalam dunia pemrograman sehari-hari. Pada dasarnya pengetahuan pembuatan kompiler (compiler construction) ini merupakan pengetahuan dasar komputasi yang sangat baik sekali. Pengetahuan ini dimanfaatkan pada beragam aplikasi nantinya. Misal teknik parsing, pengenalan pola teks, optimasi kode dan lain sebagainya. Bahkan suatu database engine pun di bagian “front end” selalu menggunakan parsing ini. Pengetahuan tentang kompilasi akan dapat memberikan landasan bagi programmer untuk menyusun program yang efektif dan efisien.

Ketika seseorang melakukan pemrograman, sebetulnya secara tidak sadar dia akan melakukan proses penambahan suatu bahasa. Misal pembuatan suatu fungsi (ataupun prosedur) pada dasarnya merupakan suatu proses “penambahan kosa-kata” dari bahasa pemrograman tersebut. Dari yang tadinya tidak memiliki fungsi tersebut hingga akhirnya ditambahkan suatu “vocabulary” untuk melakukan suatu fungsi tersebut. Untuk itulah pemahaman penyusunan kompiler merupakan suatu dasar yang utama dalam bidang ilmu komputer.

Kesenjangan Teori dan Praktek
Pada kasus pemahaman teknik kompilasi seringkali mahasiswa memiliki gap antara pemahaman teori yang mendasari pembuatan kompiler, lalu masalah parsing, scanner (bukan scanner yang buat men-scan gambar atau photo) serta “bagaimana menulis compiler/interpreter sesungguhnya (misal BASIC interpreter).

Ketika bicara kompiler, rata-rata pengetahuan mahasiswa/lulusan bersifat umum yaitu “trampil” menggunakan Integrated Development Environment (IDE) berbasiskan GUI. Bahkan pengetahuan pemakaian “make”, “autoconf”, pun masih langka dipahami para mahasiswa (termasuk mahasiswa Univ Gunadarma). Sedangkan ketika mereka bicara teori, yang terjadi hanyalah “hafalan” teori-teori otomata, parsing, grammar. Keterkaitan antara keduanya masih belum terjalin dengan mesra.

Sebelum dianggap menyalahkan siapa-siapa termasuk menyalahkan mahasiswa (salah satu kambing hitam favorit para dosen), saya mencoba menguraikan permasalahan ini. Ketidak-tertarikan para mahasiswa mempelajari bidang pembuatan kompiler ini mungkin didasarkan pada pelajaran teknik pembuatan kompiler yang sarat dengan pemahaman teori (misal automata, grammar, bahasa formal, matematika diskrit dan sebagainya).

Teori bagi sebagian besar mahasiswa merupakan “momok” bagi para mahasiswa dan mereka kurang tertarik mempelajarinya, dianggap hanyalah pelengkap untuk lulus menjadi saja. Mahasiswa kurang betah atau sabar mendengar pelajaran teori. Mungkin hal ini disebabkan (sengaja saya gunakan kata “mungkin” karena belum pernah dilakukan survei atau penelitian secara khusus) beberapa hal antara lain :

Para mahasiswa Indonesia tidak tertarik teori, karena merasa tidak ada manfaatnya pelajaran teori tersebut. Tidak dipungkiri dunia komputer (lapangan pekerjaan) masih membutuhkan orang-orang dengan “skill praktis” sehingga kebutuhan teori ini tidak dirasakan ada. Jelas ini menunjukkan seberapa “jauh” yang namanya industri TI di Indonesia. TI di Indonesia secara umum barulah berkembang pada “menjual produk TI” ataupun konfigurasi dan perkembangan yang bersifat “kustomisasi luar”.
Rasa ketertarikan terhadap teori ini makin hilang, akibat materi yang diberikan di kelas terlalu jauh dengan kondisi praktis. Artinya ada “gap” antara teori dengan aplikasi teori tersebut di dunia nyata dalam bayangan mahasiswa (misal bidang komputer) Sebagai contoh, mahasiswa komputer mungkin akan tertarik bila tahu bahwa Analisa numeris itu dimanfaatkan untuk membuat “computer game” Ketimbang kita memberikan contohnya untuk hal lainnya yang terlalu teori. Begitu juga bila kita terangkan Turing Machine, atau Automata tanpa keterkaitan dengan praktek sehari-hari akan membuat mereka hanya menghafal atau malah tidur di kelas.
Kurikulum ataupun materi pelajaran yang memang tidak memberikan jalinan antara teori dan praktek. Teori berjalan sendiri-sendiri dan praktek begitu pula. Teori tidak atau kurang mengajak melihat implementasi dari teori tersebut (misal source code nyata dari teori itu).
Perangkat bantu yang pada tahun sebelumnya sulit diperoleh di Indonesia secara massal dan murah. Perangkat bantu yang ada sangat menghabiskan waktu bila ingin digunakan untuk menyusun sistem kompiler sesungguhnya.
Kurang adanya pengajar yang memahami baik teori dan praktek 8-). Banyak pengajar yang sangat baik pengetahuan teorinya tetapi minim pengetahuan prakteknya. Hal ini melanda beberapa mata kuliah teori. Begitu juga banyak pengajar yang sudah terlalu asyik dengan praktek, malas membahas teori.

3. C compiler

Bahasa C++ emang ribet!! Pusing sendiri gw ngebaca bukunya… Tapi gpp deh, semua yang gw tau gw tuangin disini.. Dengan begitu gw rasa gw bisa makin gampang ngingetnya ahahaha
Cara Meng-Compile
pertama2 elo masuk ke Dev-CPP, abis itu pencet file >> new >> source file. abis itu lo tulis code dibawah, setelah selesai elo pijit execute >> compile.. tunggu sebentar, abis itu kalo udah pencet execute >> run… dan selamat! program hello world pertama lo telah berjalan!
#include // membuat program untuk menampilkan data output ke layar monitor
int main()
// fungsi awal memulai eksekusi program
{
std::cout<< “Selamat Pagi DUNIA!!\n”; //tampilin pesen
system(”pause”); // command dos pause
return 0; // menampilkan bahwa program telah sukses dieksekusi
}
tinggal meng-compile source code tersebut agar menjadi sebuah program “Hello World” sederhana…
sederhana banget yah?? tapi itu adalah basic awal yang lo (gw jg) mesti ngerti bener.
***Berikut adalah penjelasan source diatas
setiap baris yang diberi tanda dua garis miring (//), adalah komen (comment). Programmer memasukkan comment dalam program untuk membantu orang lain dalam memahami program tersebut. Kata2 yang ada didalam comment bakalan di abaikan oleh compiler. Comment yang dimulai dengan (//) disebut dengan komen-satu-baris (single-line comment) karena comment itu berakhir di akhir baris. Sedangkan comment dengan menggunakan lebih dari satu line menggunakan tanda /* dan berakhir dengan */.
#include
Disebut Preprocessor directive, yang merupakan sebuah pesan ke prosesor C++. Baris yang dimulai dengan # diproses dolo sama prepocessor sebelum di compile. Line ini ngasih tau preprocessor untuk mengikut sertakan ke dalam program input/output stream header file (keluar-masuk) atau . File ini harus di ikut sertakan dalam setiap program agar bisa melakukan input/output..

4. Interpreter dan Compiler

Interpreter
Pada bahasa yang menggunakan interpreter, ada suatu program besar yang mendiami memori komputer secara terus menerus. Jika dilakukan pengetikan sebaris program, misalnya suatu pernyataan BASIC, maka interpreter ini akan mengawasi proses pemasukannya lalu menambahkan baris tersebut kedalam program yang tadi sudah tersimpan dalam memori.
Ketika menjalankan program tersebut, interpreter akan memeriksa program baris demi baris dan menterjemahkannya ke dalam bahasa mesin (satu-satunya bahasa yang dapat dimengerti oleh microprocessor) selanjutnya meminta komputer melaksanakan terjemahan itu kemudian melakukan proses yang serupa untuk baris program berikutnya
Bahasa terinterprestasi cocok untuk pengembangan program cepat karena programmer dapat menulis program dan langsung mengeksekusinya serta melihat hasilnya. namun demikian bahasa ini memiliki beberapa kelemahan :
proses eksekusinya lamban karena interpreter harus menterjemahkan tiap baris program kedalam bahasa mesin setiap kali program dieksekusi. Program tetntunya akan berjalan lebih cepat jika seluruh bagian program diterjemahkan lebih dahulu sebelum dieksekusi,
harus adanya interpreter dalam memori komputer pada saat ingin menjalankan program. Contoh untuk kasus ini adalah disertakannya interpreter BASIC dalam PC 8088.
Compiler
Dalam bahasa terkompilasi, keseluruhan program atau sub program diterjemahkan ke dalam bahasa mesin sekaligus. Proses pengetikan dapat dilakukan dengan menggunakan pengolah kata, disisi lain terdapat program terpisah yang disebut compiler yang menterjemahkan berkas sumber ini menjadi berkas lain dalam bentuk bahasa mesin. Adapula compiler yang menyediakan editor sendiri seperti Turbo C dari Borland.
Dedicated for Light Intermutimedia
Perusahaan Software Pulsa.

5. Kompilasi Kernel

Untuk seting IP Masquerade, langkah standar pertama yang harus dilakukan adalah kompilasi ulang kernel Anda untuk mendukung IP Masquerade. Pada binary Slackware SuSE dan RedHat yang dipergunakan di buku ini, kompilasi kernel tidak diperlukan karena sudah otomatis mendukung IP Masquerade.
Pilihan yang perlu dikompilasi, dengan menjawab YES pada pilihan berikut :
CONFIG_EXPERIMENTAL
CONFIG_MODULES
CONFIG_NET
CONFIG_FIREWALL
CONFIG_INET
CONFIG_IP_FORWARD
CONFIG_IP_FIREWAL
CONFIG_IP_MASQUERADE
CONFIG_IP_MASQUERADE_IPPORTFW
CONFIG_IP_MASQUERADE_IPAUTOFW
CONFIG_IP_MASQUERADE_ICMP
CONFIG_IP_ALWAYS_DEFRAG
CONFIG_DUMMY
CONFIG_IP_MASQUERADE_MFW
Setelah itu ikuti dengan kompilasi modul.
# make modules
# make modules_install

2 pemikiran pada “5 Artikel tentang Compiler

Tinggalkan Balasan ke eCko Batalkan balasan